Seorang anggota kepolisian di Polda Sulawesi Selatan dikabarkan melakukan upaya bunuh diri. Dia diduga karena stres kalah dalam judi online.
Bripda YL (22 tahun) disebut nyaris mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat leher dan menusuk sendiri perutnya menggunakan sebuah pisau sangkur.
Disclaimer kesehatan mental. (CNN Indonesia/Fajrian)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bripda YL bertugas di Direktorat Samapta Polda Sulsel. Kejadian percobaan bunuh diri itu dilakukan di rumahnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, pada Selasa (31/1) sekitar pukul 07.00 WITA.
Aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan YL diduga karena mengalami stres akibat kalah dalam permainan judi online. Namun, korban yang saat itu bersimbah darah ditemukan oleh rekannya kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana mengaku belum mengetahui ada kejadian tersebut.
"Tidak ada, belum tahu informasinya. Saya belum tahu dia masalahnya apa," kata Komang kepada CNNIndonesia.com, Kamis (2/2).
VIVA.co.id ©2008 | All Rights Reserved
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gara-gara kalah dalam permainan judi online, seorang anggota polisi berinisial YL berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) nekat bunuh diri dengan menyayat leher dan perutnya menggunakan sangkur. Beruntung percobaan bunuh diri yang dilakukan YL tidak berhasil dan kini dia dalam masa perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Makassar, Sulawesi Selatan.
"Terkait rencana bunuh diri memang benar yang dilakukan anggota di Direktorat Samapta Polda. Kejadian ini berawal dari yang bersangkutan sering bermain judi online atau daring," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana kepada wartawan di Makassar, Senin (6/2/2023).
Komang menjelaskan saat bermain judi online YL pernah menang. Tetapi setelah itu YL sering mengalami kekalahan. Saat tidak punya uang, kata Komang, YL meminjam uang di bank dengan berbagai alasan untuk membantu orang tuanya.
"Pada saat dia bermain (judi online) dan kalah, kemudian stres. Karena memiliki pinjaman di bank dan dia selalu kalah sehingga ingin mengakhiri hidupnya dengan menusukkan (sangkur) di perut dan lehernya," ucap Kombes Komang.
Namun ketika mulai merasa sakit, lanjut dia, YL meminta tolong dengan menghubungi temannya untuk dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. "Itu merupakan awal kejadiannya," katanya.
Sejauh ini, kata Komang, korban sudah ditangani dan kondisi sudah cukup baik. Untuk sementara waktu, bersangkutan belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan medis.
"Nanti kalau sudah baik, akan dimintai keterangan oleh Propam. Ponselnya sudah diperiksa untuk mengetahui dia bermain judi online di situs mana, dan siapa saja temannya yang ikut bermain judi online. Jumlah utang di bank juga masih didalami Propam," katanya menambahkan.
Sebelumnya, anggota Polri bertugas di Satuan Samapta Polda Sulsel berinisial, YL berusia 22 tahun berpangkat Bripda ini mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyayat leher dan perutnya sendiri dengan pisau sangkur. Kejadian tersebut dilakukan di rumahnya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, pada Selasa 31 Januari 2023 sekitar pukul 07.00 WITA. Saat ini kondisi yang bersangkutan sudah membaik selama masa perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Makassar.
Semarang: Akibat kalah judi online hingga terlilit utang belasan juta rupiah, seorang sopir ojek online (ojol) di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), nekat gantung diri di dalam rumahnya. Kerabat yang mengetahui kejadian tersebut histeris. Warga Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara, RT 10 RW 07, Jalan Empu Tantular itu diketahui kalah judi online slot hingga Rp15 juta. Slamet, 32, punya dua anak yang masih kecil dan sang istri tidak bekerja. Menurut istri korban, sang suami yang gemar main judi slot sejak lama sudah tiga kali mencoba melakukan bunh diri tetapi gagal. Menurut sang istri, Puji Fatmawati, sertifikat rumah juga sudah digadai karena kalah judi online.
Ia meninggalkan pesan dalam secarik kertas di genggamannya yang bertuliskan, "Jumat kalau tidak ada uang Rp15 juta rumah akan disita orang karena sertifikat sudah tergadaikan," katanya di Semarang, Kamis, 20 Juni 2024.
Tim Inafis yang tiba langsung melakukan identifikasi dan olah TKP. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Karyadi. Pihak keluarga korban dan saksi masih dalam pemeriksaan untuk dimintai keterangan Polsek Semarang Utara dan Polrestabes Semarang.
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) [email protected].