Hp Yang Setara Dengan Iphone

Hp Yang Setara Dengan Iphone

Qualcomm Snapdragon 821

Bukan hanya Snapdragon 820, pihak Qualcomm juga merilis Snapdragon 821 di tahun 2016 sebagai suksesornya. Namun mengingat penomorannya yang diletakkan tidak begitu jauh, maka kemampuan Snapdragon 821 masih bisa dianggap sama dengan 820.

Contohnya saja dari segi konfigurasi CPU-nya, masih sama-sama tawarkan quad core kendati dengan besaran frekuensi yang lebih tinggi. Adalah dua buah CPU Kryo berperforma tinggi yang berfrekuensi 2.342 GHz yang mendapatkan tambahan clock speed ketimbang Snapdragon 820 dengan clock speed 2.2 GHz.

Sedangkan untuk klaster hemat dayanya, masih mengandalkan dua inti CPU yang sama yakni Kryo 1.6 GHz. Sementara untuk proses fabrikasinya berada di angka 14 nanometer yang dinilai lebih boros daya ketimbang Helio G85 yang punya fabrikasi 12 nanometer.

Snapdragon 821 ini turut mengotaki beberapa ponsel ternama seperti ASUS ZenFone AR, LG G6, ZTE Axon 7s, dan sejumlah smartphone lainnya.

Kelebihan Snapdragon 821

Kekurangan Snapdragon 821

Siapa sangka ada chipset besutan Apple yang setara dengan Helio G85? Ya, ini adalah Apple A9 yang pertama kali dirilis pada iPhone 6S dan iPhone 6S Plus pada tahun 2015. Ya, Apple A9 bisa dibilang saingan beratnya Snapdragon 821 mengingat keduanya sama-sama menyongsong segmen flagship pada masanya.

Dari spesifikasinya mungkin Apple A9 ini terbilang sederhana, ya. Karena hanya dibekali dengan konfigurasi dual core alias dua inti prosesor (dua inti Twister berkekuatan 1.85 GHz) sementara Helio G85 tentunya sudah lebih baik dengan octa core. Meskipun begitu, secara kinerja kedua SoC ini tetap comparable dan tidak terpaut jauh.

Ini karena Apple A9 berada pada ponsel yang menggunakan iOS, dan seperti yang kita semua tahu, pengoptimasian sistem operasi adalah salah satu keunggulan utama pada produk Apple.

Proses fabrikasi pada Apple A9 adalah 14 nanometer, serta mengusung kartu pengolah grafis PowerVR GT7600 dengan frekuensi 650 MHz. Apple A9 juga dibekali dengan Image Signal Processor yang mendukung resolusi video 4K 30 FPS, lagi-lagi lebih unggul dibanding Helio G85 yang hanya 2K.

Dan, meskipun ia merupakan SoC yang jauh lebih jadul, rupanya ia tetap menyuguhkan kecepatan internet yang lebih tinggi, yakni hingga 450 Mbps (unduhan) dan 150 Mbps (unggahan).

Kelebihan Apple A9 dibandingkan Helio G85

Kekurangan Apple A9 dibandingkan Helio G85

Qualcomm Snapdragon 820

Qualcomm senantiasa menghadirkan chipset berkualitas untuk berbagai segmen. Nah, yang satu ini merupakan Snapdragon 820 yang memasuki kelas flagship, namun merupakan chipset keluaran tahun 2015 yang terbilang lawas. Tentu tidak bisa dibandingkan dengan Snapdragon 870 atau 888 yang lebih baru.

Dari segi spesifikasinya, Snapdragon 820 mengantongi konfigurasi quad core dengan cakupan dua inti Kryo berkekuatan 2.2 GHz dan dua unit hemat daya Kryo 1.6 GHz. Memiliki clock speed sebesar 2.2 GHz, otomatis membuat dapur pacu CPU-nya lebih unggul dibandingkan Helio G85 dengan clock speed 2 GHz.

Adapun kartu pengolah grafis (GPU) yang dibawakannya merupakan Adreno 530 dengan frekuensi 624 MHz. Sayangnya, kemampuan GPU ini masih kalah ketimbang GPU Mali G52 MP2 pada Helio G85 yang meraih frekuensi 1000 MHz.

Lanjut lagi, Snapdragon 820 juga dibekali dengan proses fabrikasi 14 nanometer, sedikit lebih besar dari 12 nm pada Helio G85. Pun pada besaran TDP (Thermal Design Power) keduanya, Helio G85 jauh lebih unggul di angka 5 W sementara Snapdragon 820 memiliki TDP 11 W. Ini bisa diartikan, Snapdragon 820 lebih rentan panas dibanding Helio G85.

Perbedaan pun kian berlanjut dari sisi multimedia, di mana Snapdragon 820 mendukung resolusi kamera maksimal 1x 28 MP dan 2x 13 MP, sedangkan Helio G85 mendukung resolusi lebih besar yakni 1x 48 MP dan 2x 16 MP. Di sisi lain, Snapdragon 820 justru sudah mendukung perekaman video 4K pada 30 FPS, lebih unggul dibanding Helio G85 yang hanya mendukung perekaman 2K pada 30 FPS.

Adapun di sisi konektivitas, Snapdragon 820 lebih unggul berkat jaringan LTE Cat. 12 yang punya kecepatan unduhan mencapai 600 Mbps dan unggahan hingga 150 Mbps. Berbeda dengan Helio G85 dengan protokol LTE Cat. 7 pada tingkat kecepatan maksimal 300 Mbps (unduhan) dan 100 Mbps (100 Mbps).

Sebagai informasi, beberapa HP yang diotaki Snapdragon 820 antara lain Samsung Galaxy S7, LG G5, LG V20, Xiaomi Mi 5, Motorola Moto Z, OnePlus 3, Sony Experia XZs, Vivo Xplay 6, dan masih banyak lagi.

Kelebihan Snapdragon 820 dibandingkan Helio G85

Kekurangan Snapdragon 820 dibandingkan Helio G85

Cara Membuka HP iPhone yang Terkunci dengan Nomor Darurat

Pemilik iPhone dapat mengatur kontak darurat di handphone-nya dengan tujuan agar pasangan, keluarga, atau kerabat dan teman yang terdaftar sebagai kontak darurat mengetahui Anda sedang mengalami keadaan darurat.

Sesaat setelah melakukan panggilan darurat SOS ke layanan darurat wilayah setempat, sistem iPhone secara otomatis akan mengirimkan pesan kepada kontak darurat.

Pesan yang dikirimkan kepada kontak darurat terdaftar berisikan informasi lokasi pemilik iPhone tersebut. Informasi lokasi akan diberikan secara live dan akurat sesuai posisi pemilik iPhone.

Artinya, bila pemilik iPhone dilarikan ke rumah sakit atau mendapat layanan darurat lainnya yang mengharuskan pindah tempat. Maka kontak darurat akan mendapatkan live lokasi pemilik iPhone.

Akan tetapi, pesan ini masih bisa diakses kontak darurat selama smartphone tersebut memiliki jaringan seluler. Bila di tengah perjalanan smartphone tersebut kehilangan jaringan seluler, maka pesan live lokasi tersebut akan terhenti.

Khusus bagi pemilik iPhone tipe iPhone 14 dan model iPhone di atasnya tetap dapat menghubungi layanan darurat dengan akses satelit bila tidak memiliki jaringan seluler.

Cara untuk mengirim sinyal darurat menggunakan satelit antara lain:

Cara lain untuk menggunakan jaringan satelit antara lain:

Cara Mengunci Aplikasi di iPhone

Cara mengunci aplikasi di iOS dapat diterapkan pada perangkat iPhone maupun iPad. Hal ini dikarenakan perangkat lunak yang digunakan di dua gawai tersebut cenderung mirip.

MediaTek Helio P90

Berikutnya merupakan "saudara" dari Helio G85, namun berada pada seri yang berbeda. Adalah MediaTek Helio P90, sebuah SoC kelas mid range yang dirancang bukan untuk keperluan gaming secara khusus, melainkan untuk penggunaan yang lebih umum.

Lebih tepatnya lagi, MediaTek Helio P series dimaksudkan untuk perangkat yang berbodi ramping, serta memiliki konsumsi daya yang lebih hemat tanpa mengurangi kinerja dapur pacu secara signifikan.

Yang menjadikan Helio P95 lebih layak diminati adalah sisi konektivitasnya. Diketahui ia memiliki dukungan 4G LTE Cat. 12 yang lebih unggul dari LTE Cat. 7 pada Helio G85. Imbasnya, Helio P90 pun memiliki dukungan speed yang tinggi hingga 600 Mbps (unduhan) dan 150 Mbps (unggahan).

Dari konfigurasi CPU-nya, kedua SoC ini tidak jauh berbeda. Helio P95 disusun atas delapan inti CPU yang meliputi dua unit performa Cortex A75 berkekuatan 2.2 GHz plus enam unit Cortex A55 dengan frekuensi 2 GHz. Hampir sama persis dengan Helio G85, hanya saja varian Helio G tersebut hadir dengan frekuensi 2 GHz saja alih-alih 2.2 GHz.

Adapun set instruksinya juga berbeda, yakni ARMv8.2-A pada Helio P90 dan ARMv8-A pada Helio G85. Keduanya juga diketahui sama-sama memiliki proses fabrikasi 12 nanometer dengan TDP (Thermal Design Power) sebesar 5 W.

Sementara itu, Helio P90 dihadirkan dengan kartu pengolah grafis PowerVR GM9446 dengan frekuensi 970 MHz, serta memungkinkan smartphone untuk mengemas resolusi kamera 64 MP dengan fitur perekaman 4K (3840 x 2160 piksel).

MediaTek Helio P90 juga turut mengemas salah satu kemampuan AI terbaik di kelasnya, mengusung teknologi APU 2.0 yang diklaim 50% lebih bertenaga dibandingkan perangkat persaingnya. Sejauh ini, Helio P90 dapat ditemukan pada OPPO Reno3 dan Ulefone Armor 9. Keduanya dirilis pada tahun 2020.

Sebagai chipset besutan Samsung, Exynos 8890 hadir untuk ponsel-ponsel kelas flagship. Ia merupakan salah satu SoC yang mampu bersaing dengan Snapdragon maupun Helio di masanya. Kendati begitu, Exynos 8890 sendiri merupakan chipset jadul yang dirilis pada kuartal pertama tahun 2016.

Hadir di Samsung Galaxy S7, chipset Exynos 8890 memiliki proses fabrikasi 14 nm LPP dengan konfigurasi CPU berformat 4 + 4, yakni dua inti custom bernama Mongoose (2.3 GHz, namun dapat mencapai 2.6 GHz pada muatan dual core), serta dua unit hemat daya Cortex A53 (1.6 GHz).

Chipset ini turut diiringi dengan kartu pengolah grafis Mali T880 MP12 yang berlari pada frekuensi 650 MHz. Selain Samsung Galaxy S7, SoC ini juga bisa ditemukan pada sejumlah smartphone lainnya seperti Meizu Pro 6 Plus, Samsung Galaxy S7 Edge, Galaxy Note 7, serta Samsung Galaxy Note Fan Edition.

Kelebihan Exynos 8890

Kekurangan Exynos 8890

Cara Download Foto di TikTok Tanpa Watermark, Gak Perlu Aplikasi Tambahan

Sementara di posisi kedua, terdapat gift singa yang setara dengan 29999 koin atau Rp7.499.750 jika dikonversikan ke dalam mata uang rupiah. Hal inilah yang membuat live streaming di TikTok sering digunakan kreator untuk menambah penghasilan.

Beberapa kreator bahkan memiliki jadwal live tetap. Dalam praktiknya, live TikTok tanpa konten yang menarik sering dianggap sebagai salah satu cara ‘mengemis online’ oleh sebagian warganet.

Pertanyaan tentang Gift paus di TikTok berapa Rupiah, sudah terjawab bukan? Semoga artikel ini bermanfaat.

Editor: Komaruddin Bagja

Teknologi kian berkembang pesat, sehingga siapa pun kini dapat merasakan smartphone berkinerja baik meski harganya murah. Salah satu yang punya pengaruh besar terhadap lancarnya bermain game ataupun membuka banyak aplikasi pada HP adalah chipset yang digunakan.

Nah, salah satu chipset yang paling populer di kalangan entry level merupakan MediaTek Helio G85. Biasanya, Helio G85 tersedia pada HP yang dibanderol sekitar 2 hingga 3 jutaan, terlebih pada ponsel dengan value for money yang baik seperti produknya Xiaomi atau realme.

MediaTek Helio G85 sendiri tersusun atas delapan inti prosesor yang mencakup dua unit Cortex A75 berkekuatan 2 GHz dan enam unit hemat daya Cortex A55 yang beroperasi pada clock speed 1.8 GHz. Ia dibuat pada proses fabrikasi 12 nm dengan TDP atau Thermal Design Power sebesar 5 W, serta mengusung kartu pengolah grafis berupa Mali G52 MP2 dengan frekuensi 1000 MHz.

Walau Helio G85 adalah SoC yang layak dimiliki bagi Anda yang terpentok budget, namun ia bukanlah satu-satunya yang berkinerja tinggi. Masih ada beberapa chipset pesaingnya dengan performa serupa yang hadir dari beragam produsen lainnya, seperti Qualcomm, Exynos, dan juga HiSilicon.

Untuk mengetahui SoC yang punya kinerja serupa, kami pun melansir tabel ranking chipset dari Tech Centurion. Berikut ini adalah posisi Helio G85 dengan chipset-chipset dengan performa setara.

Seperti yang terlihat di atas, Helio G85 menduduki peringkat ke-69 dengan skor Centurion Mark sebesar 107 poin. Chipset ini dinilai tidak hanya dari performa benchmark-nya saja melainkan juga mempertimbangkan pengalaman pengguna, fitur, dan juga penggunaan sehari-hari seperti efisiensi daya, browsing, bermain game, dan sebagainya.

Nah, berdasarkan ranking tersebut, Carisinyal akan membahas spesifikasi dan ulasan singkat tentang 10 chipset yang posisinya paling berdekatan dengan Helio G85. Hal ini supaya Anda bisa memiliki gambaran saat membandingkan dua ponsel yang gunakan SoC berbeda. Yuk, simak yang berikut ini!

MediaTek Helio G85

Untuk Anda yang suka mengikuti perkembangan ponsel di kelas terjangkau, pastinya tidak asing lagi dengan MediaTek Helio G85. Ya, sudah tidak terbayang berapa banyak smartphone seharga Rp1-2 jutaan yang menggunakan chipset tersebut.

Helio G85 sejatinya merupakan SoC yang menjadi dasar bagi Helio G88. Keduanya memiliki performa yang hampir sama persis, dengan hasil skor pengujian benchmark yang saling interchangeable satu sama lain. Jadi, eksptektasikan pengalaman gaming yang tidak berbeda pada Helio G85.

Di dalam SoC tersebut, terdapat konfigurasi prosesor sebanyak delapan inti (octa core) dengan balutan dua inti High Performance berupa Cortex A75 (2 GHz) serta enam unit hemat daya Cortex A55 (1.8 GHz).

MediaTek Helio G85 dibangun pada proses fabrikasi 12 nm serta memiliki besaran TDP (Thermal Design Power) sebesar 5 W. Anda pun dapat menemukan kartu pengolah grafis (GPU) berupa Mali G52 MP2 yang berlari pada clock speed 1000 MHz.

Konfigurasi di atas merupakan sama persis dengan yang ada di Helio G88 dan Helio G80. Bahkan, baik Helio G85 maupun Helio G88 sama-sama mendukung RAM LPDDR4X dual channel berkekuatan 1800 MHz.

Perbedaan paling kentara antara kedua SoC ini terletak pada dukungan multimedia dan layarnya. Kalau Helio G88 mendukung hingga single camera berkekuatan 64 MP, Helio G85 hanya mendukung hingga 48 MP saja.

Kemudian, Helio G88 juga kini mendukung display dengan resolusi Full HD+ sekaligus dengan refresh rate 90 Hz, hal yang belum didukung oleh Helio G85.

Pada intinya sih, bisa dianggap bahwa Helio G88 dan Helio G85 adalah satu SoC yang sama dengan hanya sedikit perubahan pada dukungan kamera dan layarnya. Oh ya, Helio G85 juga belum mendukung MediaTek HyperEngine 2.0 seperti pada Helio G88.

Yang uniknya, laman Nanoreview menyatakan kalau Helo G85 berhasil meraih skor AnTuTu v9 lebih tinggi dari Helio G88. Sementara Helio G85 menawarkan skor 236.550 poin, Helio G88 justru hanya mendapatkan skor 229.226 poin. Perbedaan ini terpaut 3% saja.

Skor benchmark ini hanya perlu dijadikan acuan saja. Pada kondisi nyata, saya yakin Helio G85 dan Helio G88 tidak akan menunjukkan perbedaan performa yang terlihat. Jika pun ada perbedaan performa, hal ini ditentukan oleh faktor-faktor lainnya seperti optimasi antarmuka, keberadaan sistem pendingin, besaran RAM, dan lain sebagainya.

Saya sendiri pun menggunakan smartphone dengan SoC Helio G85, yaitu realme Narzo 20. Meski ponsel belum mendukung refresh rate 90 Hz maupun layar Full HD+, namun performanya masih tergolong relevan di tahun 2023. Setidaknya masih bisa dipakai Mobile Legends pada pengaturan grafis tertinggi tanpa delay sama sekali.

Exynos 9611 banyak disebutkan memiliki performa yang setara, atau bahkan tidak terlihat bedanya dengan Helio G88 atau Helio G85. Anda bisa menemukan Exynos 9611 pada sejumlah ponsel Samsung kelas menengah, seperti Samsung Galaxy A51, Samsung Galaxy M31s, Samsung Galaxy Xcover Pro, dan masih banyak lagi.

SoC besutan tangan Samsung sendiri ini memiliki keunggulan dari sisi besaran nanometernya. Jika Helio G88 memiliki litografi 12 nm, Exynos 9611 dibangun pada proses manufaktur lebih kecil yaitu 10 nm saja.

Bukan itu saja, Exynos 9611 juga menyajikan besaran clock speed yang lebih tinggi yaitu 2.3 GHz alih-alih 2.0 GHz. Lebih lengkap lagi, Exynos 9611 terdiri atas delapan inti prosesor yang terdiri atas klaster high performance dan hemat daya pada formasi 4+4.

Pada klaster pertama, menggunakan ARM Cortex berkekuatan 2.3 GHz. Sementara klaster kedua atau hemat dayanya mencakup Cortex A53 dengan frekuensi 1.7 GHz.

Meski clock speed prosesor high performance-nya lebih tinggi, namun jenis mikroarsitektur yang digunakan pada Exynos 9611 sedikit lebih lawas (Cortex A73 dan A53 vs. A75 dan A55).

Salah satu keunggulan lain dari Exynos 9611 terletak pada fitur multimedia dan konektivitasnya. Sang SoC Samsung ini mendukung modem 4G LTE Cat 12 yang sanggup meraih kecepatan download hingga 600 Mb per detik dan kecepatan upload hingga 150 Mb per detik.

Sementara itu, Exynos 9611 juga mendukung pengambilan footage hingga resolusi 4K pada frame rate 120 FPS. Lebih oke ketimbang Helio G88 yang hanya mendukung hingga resolusi 2K saja. Skor AnTuTu v9 ada Exynos 9611 tercatat meraih angka 230.633 poin, hanya beda 1% dari Helio G88 yang punya skor 229.226 poin.

Dari kubu Qualcomm, chipset yang dianggap setara dengan Helio G88 adalah Snapdragon 680. SoC ini umumnya dihadirkan pada ponsel kelas harga Rp2 jutaan, namun ada juga HP seharga Rp1 juta yang menggunakannya yaitu Redmi 10C.

Sebagai chipset kelas menengah, Snapdragon 680 tergolong punya performa unggul lantaran mengantongi spesifikasi prosesor dan grafis yang mumpuni. Di dalamnya, terdapat konfigurasi prosesor delapan inti menggunakan mikroarsitektur Kryo 265 Gold berbasiskan Cortex A73.

Klaster berperforma tinggi ini memiliki clock speed hingga 2.4 Hz. Sementara itu, terdapat juga klaster hemat daya yang gunakan Kryo 265 berbasiskan Cortex A53 dengan frekuensi 1.9 GHz.

Snapdragon 680 dibangun pada proses manufaktur 6 nm sehingga membuatnya sangat hemat daya serta memiliki efisiensi daya tinggi. Bahkan manufaktur 6 nm tersebut membuatnya setara dengan sejumlah SoC flagship dalam hal efisiensi.

Sebagai pengolah grafisnya, menggunakan Adreno 610 berkekuatan 1114 MHz agar performa gim dan video pada chipset ini begitu nendang dan maksimal.

Sisi konektivitas chipset menghadirkan modem LTE Cat 13 dengan kemampuan meraih download speed hingga 390 Mb per detik dan upload speed hingga 150 Mb per detik. Sehingga membuat Snapdragon 680 lebih unggul dibanding Helio G99 dengan LTE Cat 7.

SoC ini sama seperti Helio G88 dalam hal dukungan memori, menunjang RAM LPDDR4x dual channel. Ada juga dukungan terhadap memori internal dengan tipe eMMC 5.1 dan UFS 2.2. Snapdragon 680 juga diketahui memiliki skor AnTuTu v9 yang serupa dengan Helio G88 yaitu 268.284 poin.

Satu hal yang membuat perkembangan teknologi terasa pesat adalah ketika SoC kelas menengah bisa catch up dengan SoC di kelas flagship. Dalam kasus ini, Snapdragon 820 yang menjadi salah satu SoC flagship paling bergengsi di tahun 2015-2016 kini punya performa setara dengan Helio G88.

Karena merupakan SoC lawas, Snapdragon 820 pun hanya mengusung teknologi proses litografi 14 nm, sehingga membuatnya tidak sebaik Helio G88 dalam hal hemat daya. Snapdragon 820 dengan arsitektur ARMv8-A tersebut memiliki besaran TDP 11 W dengan jumlah transistor sebanyak 2 miliar.

Berbeda dengan Helio G88 yang sudah octa core, Snapdragon 820 masih mengandalkan konfigurasi quad core alias sebanyak empat inti prosesor. Keempat inti Kryo di dalamnya terbagi dalam dua klaster. Di klaster high performance-nya, meraih clock speed hingga 2.2 GHz sementara klaster hemat dayanya punya frekuensi 1.6 GHz.

Meski punya clock speed CPU lebih tinggi, tapi jumlah core-nya yang lebih sedikit turut membuatnya terbilang kalah saing dibanding Helio G88. Adapun pada kemampuan pengolahan grafisnya menggunakan Adreno 530 yang beroperasi pada frekuensi 624 MHz.

Snapdragon 820 hanya mendukung versi Bluetooth 4.1, namun modem LTE Cat 12 miliknya lebih unggul karena bisa hadirkan kecepatan unduhan dan unggahan secara optimal (600 Mb per detik dan 150 Mb per detik).

Walau dimaksudkan untuk kelas flagship, namun hasil benchmark AnTuTu v9 miliknya hanya 242.886 poin. Hanya lebih unggul 6% dari Helio G88 di skor 229.226 poin. Sejumlah ponsel mantan flagship yang menggunakan Snapdragon 820 adalah HTC10, LG G5, OnePlus 3, dan Sony Xperia XZs.

MediaTek Helio X30

Di tahun 2021, pamor Helio X30 memang jarang didengar. Wajar saja, ia merupakan SoC kelas flagship yang kehadirannya tergantikan oleh MediaTek Dimensity. Chipset lawas ini mengusung konfigurasi sepuluh inti yang terdirikan atas dua inti Cortex A73 berkekuatan 2.6 GHz, empat unit Cortex A55 dengan frekuensi 2.2 GHz, serta empat unit Cortex A35 berkecepatan 1.9 GHz.

Sementara itu, ia pun menyuguhkan kemampuan grafis cukup baik berupa PowerVR 7XTP-MT4 berfrekuensi 850 MHz yang mendukung empat execution unit dan 128 shading unit.

Helio X30 juga mendukung maksimal ukuran RAM 8 GB dengan tipe LPDDR4x dengan frekuensi 1866 MHz, dengan maksimal lebar pita sebesar 27.81 Gbps. Untuk ISP-nya sendiri, Helio X30 keluaran tahun 2017 ini mengusung dukungan maksimal video 4K 30 FPS serta tipe memori internal eMMC 5.1 dan UFS 2.1.

MediaTek Helio X30 yang dibuat pada proses fabrikasi 10 nanometer ini pertama kali dihadirkan pada ponsel Tiongkok kelas atas yakni Meizu Pro 7 dan Meizu Pro 7 Plus pada tahun 2017. Selanjutnya, ada pula Vernee Apollo 2 yang diluncurkan pada tahun 2018. And that's it, sudah tidak pernah lagi ada HP yang diotaki chipset ini.

Kelebihan MediaTek Helio X30 dibandingkan Helio G85

Kekurangan MediaTek Helio X30 dibandingkan Helio G85

Cara Mengelola Pengaturan Darurat SOS di iPhone

Sistem panggilan darurat SOS di iPhone bisa diatur untuk memudahkan panggilan darurat pada kondisi yang dibutuhkan. Cukup buka menu “Pengaturan” lalu pilih menu “Darurat SOS”.

Selanjutnya Anda bisa mengatur cara panggilan darurat, seperti:

TEMPO.CO, Jakarta - Ada cara membuka HP iPhone yang terkunci dengan nomor darurat tanpa perlu melakukan reset ulang handphone (HP). Nomor darurat yang dimaksud bisa melalui panggilan darurat atau kontak darurat yang terdaftar.

Lupa password atau kata sandi termasuk masalah yang umum terjadi. Apalagi kalau Anda memiliki lebih dari satu smartphone dan perangkat yang sering digunakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak perlu melakukan reset ponsel saat lupa kata sandi. Mengutip dari laman resmi Apple Support, berikut ini alternatif cara membuka handphone iPhone yang lupa password.